REVIEW FILM Pulp Fiction (1994)



Pulp Fiction (R) | 1994 | 154 menit

Director: Quentin Tarantino
Writers: Quentin Tarantino (writer & stories), Roger Avary (stories)

IMDb:
Crime; Drama  -  8.9/10
Awards:
1 Oscar, 60 penghargaan, dan 68 nominasi lainnya

Latar Film:
Sebuah film dengan alur cerita non-linier yang wajib  ditonton. Kenapa dijelaskan alur ceritanya non linier? Karena dalam film ini dibagi menjadi 3 bagian. Bagian pertama berjudul “Vincent Vega and  Marsellus Walace’s Wife” bagian ini menceritakan tentang seorang istri bos mafia yang diperankan oleh Uma Thurman yang pergi ke restoran dengan Vincent Vega (John Travolta), yang tidak lain ialah anak buah suaminya. Bagian kedua berjudul “The Gold Watch”. Pada bagian ini disajikan cerita tentang seorang petinju bernama Butch (Bruce Willis) yang melanggar perjanjian dengan seorang bos mafia, ia pun diburu oleh bos mafia tersebut. Memang ada aksi kejar-kejaran dan baku tembak ala film bergenre crime, namun yang paling memorable dalam bagian ini, yaitu ketika bos mafia tersebut disodomi oleh dua orang yang tak dikenal. Bagian terakhir, film ini berjudul “The Bonnie Situation”. Bagian ini menceritakan mengenai dua pembunuh bayaran yang  juga anak buah dari seorang bos mafia yang bernama Vincent Vega (John Travolta) dan Julles Winnfield (Samuel L. Jackson). Dalam bagian ini, keduanya melakukan hal bodoh yang berujung dengan mandi di pagi buta dan mereka pun berganti pakaian dari yang sebelumnya seorang pembunuh bayaran yang berpakaian necis lengkap dengan setelan jas dan sepatu kulit hitam, menjadi  dua orang yang akan pergi berlibur ke pantai dengan kaos dan juga celana alakdarnya.
Menonton film Quentin Tarantino ini diibaratkan seperti penonton dihadapkan dengan situasi stand up comedy. Emosi penonton dibangun pada awalnya, namun karakter Tarantino yang cerdas kemudian memutarbalikkan persepsi dengan membuat adegan-adegan yang mungkin tidak akan terpikirkan sebelumnya. Contoh, yaitu bos mafia yang dijadikan budak seks oleh dua laki-laki yang tiba-tiba muncul dalam cerita, seorang pembunuh bayaran yang membaca kutipan dalam kitab suci sebelum membunuh korbannya, dan masih banyak adegan-adegan yang membuat penonton berpikiran bahwa film ini ialah film gansgter yang berbeda dari yang lainnya.

Film yang rilis tahun 1994 ini banyak memasukkan unsur black comedy, dengan durasi film 2 jam 30 menit  dan banyak dialog di dalamya tidak akan membuat kalian bosan. Dialog-dialog yang ada pun bukanlah dialog yang cukup berat, seperti di film Godfather. Sebaliknya, dalam Pulp Fiction, percakapan yang ditampilkan ialah percakapan yang tidak penting-penting amat, tetapi itulah salah satu kekuatan dalam film. Seperti ciri khas film Quentin Tarantino yang lainnya, dialog yang ditampilkan vulgar karena banyak ditemukan kata nigger, fuck, dan motherfucker. Dengan banyaknya kata-kata vulgar, tidak serta merta membuat film ini mejadi garang. Kita tidak akan pernah menyangka akan muncul dialog “memijat kaki” sebelum si pembunuh bayaran bertemu korbannya, siapa juga yang akan menyangka bahwa dua orang yang terlibat makan malam romantis yang seharusnya berujung pada keduanya melakuakn adegan dewasa, diputar balikkan menjadi kekacuan karena sang wanita ditemukan overdosis narkoba.

Film inilah yang mengenalkan saya kepada sosok Quentin Tarantino hingga akhirnya saya tidak pernah kecewa dengan hasil karyanya yang lain seperti Inglourious Basterds, Django Unchained dan mungkin yang paling dikenal adalah Kill Bill. Yang saya sukai dari film-film karya Tarantino adalah dirinya pun ikut berperan menjadi aktor pendukung di dalamnya, atau biasa kita sebut dengan Cameo. Dalam film ini pun Tarantino ikut ambil bagian di bagian terakhir film. Apabila anda ingin melihat film gangster dengan cita rasa berbeda maka Pulp Fiction menurut saya ialah pilihan pertama. Dengan cerita yang sederhana namun menarik untuk diikuti,  didukung dengan aktor dan aktris yang cukup berpengalaman, adegannya yang saya rasa cukup satir dan sarkas, tidak perlu diragukan lagi menonton Pulp Fiction ialah pilihan terbaik apabila kita bosan dengan film gangster mainstream yang sudah sering kita lihat sebelumnya.
 - SAT -

sumber gambar: Wikipedia

Instagram: @yo_nonton
FB Page: yoNonton

Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih telah mengunjungi blog ini dan memberikan komentar.

CARA GRADING ATAU KATROL NILAI DENGAN SPREADSHEET ATAU EXEL

  Di atas adalah preview dokumen spreadsheet untuk grading atau katrol nilai dengan objektif. singkat saja, pasti yang cari sedang bingung k...