REVIEW FILM Belle | Ryû to sobakasu no hime (2021)

Belle (2021) | PG | 2h 1m

Original title: Ryû to sobakasu no hime

Dir: Mamoru Hosoda

 

Imdb: 7.3

2 wins & 22 nominasi

Rotten Tomatoes:

Tomatometer 95%

Audience score 95%

 

Film yang berkisah tentang Suzu, seorang pelajar dengan masa lalu yang traumatik terhadap pengalaman bersama ibunya. Pengalaman buruk yang ia lalui semasa kecil sangat membekas dan berpengaruh terhadap kehidupan setelahnya. Ia melalui masa sulit itu sendiri dan berjarak dengan ayahnya sendiri. Masa-masa remaja yang sedang dilaluinya juga menambah bumbu ‘sulit’ dihadapi bagi Suzu.

 

Suatu ketika ia diundang oleh teman sekelasnya, Hiro, untuk mencoba gabung di dunia virtual “U”. Di dunia virtual itu Suzu menemukan dirinya yang dulu dan mengalami perjalanan-perjalanan yang seru di “U” hingga di kehidupan nyatanya.

 

Berangkat dari nol, dengan tanpa mengetahui director film ini sebelumnya sebenarnya sangat terasa sekali gaya dari Mamoru Hosoda: Melibatkan teknologi masa depan versinya yang erat dampaknya terhadap dunia nyata. Menonton Belle, seperti nostalgia melihat Summer Wars. Sama-sama serunya. Belle menyajikan bumbu drama berlagu yang menyentuh. Para pengisi suara juga tak kalah lho.

 

Belle juga mengangkat isu tentang teknologi virtual; kenyataan; kesendirian; ; life crisis; teenager; keterasingan. Lagunya mantap, digarap bukan hanya untuk menjadi soundtrack atau latar saja, melainkan menjadi pesan inti dari isu yang coba diangkat.

 

Film ini berhasil menyentil hati yang paling dalam jika kau tonton sendirian dengan menggunakan audio speaker/earphone yang mumpuni. Lagunya akan sayang jika didengarkan ala kadarnya.

 

Menyentuh, indah, pedih, relevan.

 

Usai nonton mamoru hosoda belle Ryû to sobakasu no hime 2021 japan movie Kaho Nakamura Ryo Narita Shota Sometani Tina Tamashiro


Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.

REVIEW FILM L.A. Confidential (1997)




L.A. Confidential (R) │ 1997 │138 menit

Director: Curtis Hanson
Writers: Curtis Hanson & Brian Hegeland (screenplay), James Ellroy (novel)

IMDb:
Crime; Drama; Mystery – 8.3/10
2 Oscars
85 Penghargaan & 82 Nominasi lainnya.
Top Rated Movies #106
Rotten Tomatoes:
99% (Tomatometer) – 94% (Audience Score)

Latar Film:
Film ini berlatar Los Angeles di tahun 1950 ketika korupsi tumbuh merajalela di sana. Film yang menceritakan perjalanan tiga polisi yang memiliki perbedaan karakter untuk mencari kebenaran atas sebuah kasus pembunuhan yang ternyata menuntun mereka ke dalam kebenaran yang lebih luas lagi.

Perjalanan mencari kebenaran yang mendobrak semua klise plot ala-ala Hollwood ’90 an. Cerita yang dikemas anti-mainstream. Dan penuntunan petunjuk satu ke petunjuk lain diwarnai dengan penuh intrik dari karakter-karakter utama. Film ini memang film ala-ala Hollwood, namun film ini dikemas dalam ide dan disuguhkan bagus oleh plot-plot yang mengandung banyak twist. Film ini memberikan sedikit saja kesempatan untuk penonton menduga-duga kemana perjalanan berlanjut dan dikahiri dengan kenyataan yang berbeda. Tak heran, film ini mendapat Best Writing, Screenplay Based on Material Previously Produced or Published di Piala Oscar 1998.

Membicarakan tiga karakter polisi, ya pastinya si Kevin mencuri perhatian lebih bahkan dibandingkan aktor utama Opsir Bud White (Russel Crowe) dan Letnan Detektif Ed Exley (Guy Pearce). Sepertinya Kevin Spacey di tahun-tahun 90’an sudah mapan dengan karakter yang penuh teka-teki seperti di film Se7en, The Usual Suspect, maka penonton tidak kaget dengan pembawaan Kevin Spacey yang seperti itu. Hahah.

Film yang cerdas dan kisah misteri yang renyah. Satu dari beberapa film Hollywood yang rilis di tahun 90’an yang patut ditonton.

Instagram: @usai_nonton
FB Page: @usainonton
Blog: katabersua.blogspot.com
usainonton LA Confidential 1997 film drama crime mystery reviewindonesia Curtis Hanson KevinSpacey


Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.

REVIEW FILM The Girl with Dragon Tattoo (2011)


The Girl with Dragon Tattoo (R) │ 2011 │158 menit


Director: David Fincher

Writers: Steven Zaillian (screenplay), Stieg Larsson (novel)


IMDb:

Crime; Drama; Mystery – 7.8/10

1 Oscar

27 Penghargaan & 90 Nominasi lainnya.

Rotten Tomatoes:

86% (Tomatometer) – 86% (Audience Score)


Latar Film:

Mikael Blomkvist (Daniel Craig), seorang jurnalis, mendapat permintaan untuk mencari seorang perempuan yang hilang secara misterius bertahun-tahun silam. Ia pun meminta seorang partner untuk menyelesaikan itu, lalu munculah Lisbeth Salander (Rooney Mara). 

Film ini memang ala-ala agen rahasia, meskipun Mikael seorang jurnalis ya. Petualangan dan keseruan akan sangat bisa terprediksi. Apa yang membuat special? Yep, David Fincher tidak akan membiarkan cerita mengalir begitu saja, ya storyline khas David Fincher lah. Belum lagi film ini memenangkan Piala Oscar – Best Achievement in Film Editing. Oh, jadi ingat Se7en.


Daniel Craig dan —terutama— Rooney Mara mencuri perhatian atas peran yang dimainkan. Dia begitu total menjadi seorang Lisbeth. Oh Rooney Mara. Eits. Ya tahu sendiri lah ya arah pembicaraannya ke mana. Hihihi.


Film yang menyajikan genre detektif dengan bumbu yang berbeda. But, its not totally like Hollywood movie, why? Lets find out more until the end of the movie.


Instagram: @usai_nonton | FB Page: @usainonton | Blog: katabersua.blogspot.com

usainonton The Girl with Dragon Tattoo film drama crime mystery review indonesia David Fincher Daniel Craig Rooney Mara


Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.

REVIEW FILM Lars and The Real Girl (2007)


Lars and The Real Girl (PG-13) 2007 106 menit


Director: Craig Gillespie

Writers: Nancy Oliver


IMDb:

Comedy; Drama; Romance – 7.3/10

1 Nominasi Oscar

7 Penghargaan & 32 Nominasi lainnya.

Rotten Tomatoes:

82% (Tomatometer) – 84% (Audience Score)

 

Latar Film:

Film ini mengisahkan Lars (Ryan Gosling) yang mengidap delusional yang memiliki hubungan tidak biasa, yaitu dengan sex doll yang ia beli dari internet. Lars menjalani kisah cintanya dengan sex doll, yang bernama Bianca.


Film ini akan membuat penonton geleng-geleng kepala. Pertama, jika Ryan Gosling sudah kau kenal sebagai sosok yang cool, ah itu tidak akan kau temukan di film ini. Kedua, ide cerita yang mengangkat kehidupan seorang yang mengidap delusional dan memiliki hubungan dengan sex doll. Ketiga, Ryan Gosling “menghidupkan” karakter sex doll Bianca. Ke-empat, pastinya penonton dibuat bingung karena, ”Mengapa film ini bisa membuat seakan-akan Bianca benar-benar hidup?”. Kemasan itulah yang membuat film ini harus ditonton.

.

Banyak hal yang membuat film ini segar dan berbeda dengan film lain. Aktor, dialog, ya meskipun pace dari film ini cukup lambat, dijamin itu akan membuat penonton memiliki waktu untuk berpikir “What the hell is going on?” yep, that’s it.

.

Come on, tontonlah Ryan Gosling versi ini. Dia memerankan dengan baik sosok Lars yang mengidap delusional dan cinta pada sex doll. Film ini menghadirkan pemeran-pemeran bagus, good script, dan pastinya sutradara yang bagus pula! Akankah Lars bercinta dengan Bianca? Rahasia!

.

Instagram: @usai_nonton

FB Page: @usainonton

#usainonton #LarsandTheRealGirl2007 #film #comedy #drama #romance #reviewindonesia #RyanGosling #CraigGillespie #NancyOliver

REVIEW FILM The Way Way Back (2013)


The Way Way Back (PG-13) │ 2013 │103 menit

 

Director: Nat Faxon, Jim Rash

Writers: Nat Faxon, Jim Rash

 

IMDb:

Comedy; Drama – 7.4/10

5 Penghargaan & 30 Nominasi lainnya.

Rotten Tomatoes:

85% (Tomatometer) – 84% (Audience Score)

 

Latar Film:

Seorang remaja laki-laki, Duncan (Liam James) dan Ibunya berlibur bersama pacar Ibunya dan anak pacar ibunya (😯). Baginya, masa-masa liburan musim panas itu menjadi masa-masa sulit karena harus memaksakan diri menerima sifat si pacar ibunya. Di masa-masa pelarian dari rumah inapnya, Duncan bertemu teman barunya, Owen (Sam Rockwell), yang mengubah cara pandang ketika menghadapi masa-masa sulit itu.

 Film bertemakan keluarga ini memberikan sebuah realitas dengan sudut pandang yang harus dihadapi seorang remaja selepas orang tuanya bercerai. Film ini benar-benar ingin mengajak penonton jatuh ke dalam sudut pandang Duncan. Meskipun sudah banyak film bertemakan sama, tak membuat film ini menjadi film bertema keluarga yang biasa-biasa saja. Film ini tidak memberikan konsep ideal sebuah film, malah kebalikannya. Storyline film ini disusun sedemikian rupa dekat atau bisa dibilang sama dengan realita.

 Penerimaan-penerimaan keadaan dan aksi-reaksi setiap adegan menjadi natural dengan tokoh-tokoh yang diperankan oleh sederet aktor dan aktris mumpuni seperti, Steve Carell, Toni Collette, Allison Janney, dan beberapa lainnya. Script juga terasa “dekat” dengan kita. Sam Rockwell juga dengan baik memerankan Owen yang hangat untuk seorang Duncan yang membutuhkan sosok ayah di masa sulit itu.

 Film ini dirasa cukup berhasil menyajikan drama keluarga sekaligus pesan yang implisit untuk para penonton dan mungkin menyasar para orang tua. Awas baper ya 😫

 Sumber gambar: moviepostershop.com

Instagram: @usai_nonton

FB Page: @usainonton

Blog: katabersua.blogspot.com

#usainonton #TheWayWayBack2013 #film #comedy #drama #reviewindonesia #SamRockwell #NatFaxon #JimRash #SteveCarell #LiamJames

Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.


CARA GRADING ATAU KATROL NILAI DENGAN SPREADSHEET ATAU EXEL

  Di atas adalah preview dokumen spreadsheet untuk grading atau katrol nilai dengan objektif. singkat saja, pasti yang cari sedang bingung k...