(Analisis) RESENSI Novel - Seri Supernova: Ada TAMAT di Intelegensi Embun Pagi

Dee, pada akhirnya membubuhkan kata TAMAT untuk seri Supernova yang melalui lima belas tahun proses kreatif menghasilkan enam karya; KPBJ (Dee menyebutnya prekuel dari Supernova), Akar, Petir, Partikel, Gelombang, dan Intelegensi Embun Pagi.

Kesempatan kali ini tidak akan membahas satu-satu seri Supernova atau IEB sendiri. Secara keseluruhan seri Supernova sudah mampu menyajikan cara ia, Dee,  bertanya sekaligus upayanya untuk menjawab tentang eksistensi dan hal-hal mendasar tentang kehidupan.
Baik melalui cara pandang tiap aktor maupun deskripsi, Dee sudah berhasil menampakkan pertanyaan sekaligus jawaban itu, eksistensi kehidupan dan hal yang mendasar.

Mungkin tidak sedikit dari pembaca berharap mendapatkan ujung di seri IEB, termasuk saya. Batin pembaca pasti muncul pertanyaan,”Apakah ini sudah berakhir?”
Dee dengan anggunnya memberikan ujung yang di luar ekspetasi. Apakah Dee sengaja mengakhiri seperti ini? Atau Dee menyerahkan sepenuhnya kepada pembaca untuk meneruskan sendiri mencari pertanyaan sekaligus jawaban tentang eksistensi kehidupan?

Hal yang menarik dari seri Supernova, Dee mampu dengan cerdas meletakkan plot dengan cantik, baik itu plot keseluruhan Supernova, hingga plot tiap seri. Pembaca pasti akan mengalami satu waktu untuk mencerna dan membuat perhitungan sendiri tentang waktu kejadian yang disebar secara cerdas.

Selain itu, seri Supernova dapat dikatakan novel yang berhasil membuka pandangan-pandangan baru tentang sebuah kehidupan.

Namun, perlu diingat bahwa penerimaan masing-masing pembaca pasti akan berbeda. Ketika saya mengatakan Dee dengan cerdas dan anggun menyebar plot, ada pembaca lain yang berpendapat kalau plotnya terlalu luas dan terlihat memaksakan karena IEB seperti ingin menunjukkan kisah semua tokoh yang ada.

Begitu juga ketika saya mengatakan IEB menjadi novel yang berhasil menyampaikan pertanyaan dan jawaban tentang eksistensi manusia dalam kehidupan, ada juga yang mengatakan belum berhasil dan terlalu banyak terminologi yang membutuhkan waktu untuk membuka kamus agar memahami maksud yang disampaikan Dee.

Memang dari seri pertama sampai IEB, Dee mengalami perubahan, tetapi lagi-lagi terlalu "men-dewa" kalau menilai seri Supernova dari satu sudut pandang saja, dari sudut kebutuhan jiwa kita yang harus dipenuhi melalui kata-kata.
Seri Supernova bisa dibilang seri yang "fresh" dan bisa menjadi tanda bahwa pengarang Indonesia mulai berkembang dan bisa dengan jeli melirik ide-ide yang segar.

Jika ada yang belum membaca seri Supernova? Saya anjurkan untuk membacanya karena novel ini terlalu “kaya” untuk dilewatkan.
Bersiaplah masuk dalam berbagai sudut pandang untuk melihat sebuah kehidupan.

@ncen_jayus —
Wildantr92@gmail.com


Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.

CARA GRADING ATAU KATROL NILAI DENGAN SPREADSHEET ATAU EXEL

  Di atas adalah preview dokumen spreadsheet untuk grading atau katrol nilai dengan objektif. singkat saja, pasti yang cari sedang bingung k...