CARA GRADING ATAU KATROL NILAI DENGAN SPREADSHEET ATAU EXEL

 

Di atas adalah preview dokumen spreadsheet untuk grading atau katrol nilai dengan objektif.
singkat saja, pasti yang cari sedang bingung kan soalnya.
di bawah ada link download spreadsheetnya.
semoga menjadi amalan berkah.
amiin

Jika bingung unduh,
1. Buka link di atas (pastikan gmailmu terhubung dengan browser
2. Klik > File > Download > (pilih opsi format file unduhan)
3. Selamat mengerjakan nilai


Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.

REVIEW FILM Noktah Merah Perkawinan (2022)

Director:    Sabrina Rochelle Kalangie

Writers:    Titien Wattimena (screenplay by) Sabrina Rochelle Kalangie (screenplay by)

Stars:        Marsha TimothyOka AntaraSheila Dara Aisha

Dengan nihil skemata sinetronnya tak akan muncul permasalahan untuk memahami kehidupan pernikahan Ambar dan Gilang versi film ini.

(kalau versi sinetron: Ambarawati & Priambodo)

 Kemasannya dewasa, script, dan eksekusinya matang. Meski permasalahannya memang "umum", tetapi kemasannya fresh.

Jadi gak basi, justru masuk film drama Indonesia yang wajib ditonton.

 Pembagian porsi tiap tokoh juga membuat penonton tidak sampai pada titik "oh memang salah ini orang". Dan ini bagus.

Penonton tidak akan sampai pada fase "menyimpulkan".

Tiap akan pada titik itu, penonton digeser ke tokoh lain dengan peperangannya masing-masing yang diekspos dan dieksekusi apik.

 Di akhir film, aku mungkin punya pendapat bahwa film ini masih sayang penonton. Kenapa? Bukankah makin ke sini masyarakat kita makin logis kalau urusan pernikahan?

 Oh ya, jangan bandingkan scene "tampar aku Mas"-nya Ayu Azhari karena Marsha Timothy punya scene "Emang aku capek"-nya sendiri.

 Deep, fresh, intens.


Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.

REVIEW FILM 500 Days of Summer (2009)


Film mengenalkan cinta yang sepaket.

Ringan, fresh, fun, sedih juga iya.

Menyajikan makna cinta yang berotasi ke titik semula meski titik mula pada orang yang berbeda.

Yang lagi patah hati? Tontonlah ini. Kita semua pernah patah hati.

Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.

REVIEW FILM La La Land (2016)


Cita vs Cinta. Siapa yang menang? Mungkin membenturkan dua hal itu yang diolah dan dikemas epik. Apalagi musikal.

Deep and realistic. Endingnya? Hmm, tonton aja.

Menu wajib genre musikal!

Artistiknya (musik, kostum, scene) gila! Meski kalau musikal terfokus pada tiap transisi lagu dan scene lanjutan, ini mah halus gila!

Script? Gak kalah gilanya!

Siap naik roller coaster!

Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.

REVIEW FILM A Little Thing Called Love (2010)



Memandang cinta dari seorang remaja yang dijarakkan dengan popularitas, persahabatan, dan masa depan memang tidak akan ada habisnya. Bukan pop corn film biasa.

Tetapi, sedikit terasa anti-klimak yang klise. Sedikit ya, tak mengubah campur aduk hatinya. Masukkan list. Damage akan bertubi-tubi kalau nontonnya di fase yang sama.

Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.

REVIEW FILM 42 (2013)

Mengkiritisi kesetaraan dengan packaging true event di baseball saat itu.

Kalau dibandingkan dengan tema yang sama akan punya pesaing yang bejibun. Tetapi, ini masuk list favorit.

Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.

REVIEW FILM Weird: The Al Yankovic Story (2022)



Perjalanan seorang Al dari nol sampai big star.

Film ini merupakan film biopic. Terinspirasi dari kehadiran seorang Al Yankovic pada tahun. Berdasarkan beberapa tulisan (artikel) memang benar sampai ada istilah Yankovic bump pada masa itu. Di saat semua orang menyukai beberapa genre yang masyhur, Al hadir dengan segemnnya sendiri.

Kalau membahas alihwahana ini, mungkin kurang kapasitas. Namun, catatan saya bahwa film ini menguatkan sepat terjang Daniel Radcliffe yang mengambil karakter-karakter “unik” setelah film yang membuatnya besar, yaitu Harry Potter.

Akting Daniel patut diacungi jempol.
Segi plot akan terasa kurang segar, tetapi dari keseluruhan film dibilang segar.



Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.

REVIEW FILM Love, Life and Goldfish (2021)



Awalnya memang merindukan film jepang yang kental dengan musik. Mendaratnya nonton ini.

Dan not too disappointed. Suka. Tetapi bukan yang suka banget. Kalau expect kental sama music, ya enggak terlalu kental tapi cukup dan asik.

Oh ya, ini komedinya cukup terasa, sehingga dramanya seperti terasa lewat begitu saja.

Ringan dan asik.


Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.

REVIEW FILM Metal Lords (2022)



Musik dan darah muda memang menarik buat diolah. Emm, Sing Street versi heavy metal, mungkin?

Kayaknya gak. Fun Metal Lords lebih ringan dramanya, tetapi tetap asik ditonton.

Musik memang bisa jadi penentu arah masa-masa pencarian jati diri.

Meski musiknya gak terlalu bold, tetapi tetap asik di satu komposisi akhirnya. Kalau Sing Street mengenalkan beberapa lagu, nah kalau ini beda. Lebih ke perjalanan memaknai heavy metal.

Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.

REVIEW FILM One Week Friends (2022)


Tema persahabatan dan percintaan ala highschool emang bejibun. One week friend menjadi film dengan tema itu yang layak untuk ditonton.

Awalnya memang kukira ini ada unsur fantasi sebagai “bumbu” pembeda, tetapi storyline-nya enggak begitu. Dan ini bagus. Jadi more relate aja.

Melempar kita  pada kerinduan pertemanan ala highschool dan segala kebimbangan selepas SMA.

Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.

REVIEW FILM Darkest Hour (2017)



Film dengan sudut pandang seorang Winston Churchill (yang diperankan Gary Oldman) di waktu-waktu denting, perang dunia kedua tahun 1940. Seorang Winston menanggung beban untuk menyelamatkan Eropa Barat, khususnya Inggris dari Nazi saat itu, dan harus bernegosiasi atau justru melawan seorang diktator, Adolf Hitler. Keputusan-keputusannya sangat menentukan kehidupan Negara Inggris sekaligus Kerajaan Inggris tentunya. Dalam usahanya, Winston dihadapkan oleh masalah di parlemen dan luar parlemen.
.
Film ini memberikan sebuah sudut lain dari peperangan. Biasanya film berlatar perang dikaitkan dengan film laga atau medan perang yang epic, tetapi latar yang diambil bisa dikatakan sebelum kejadian misi penyelamatan pasukan Perancis dan Inggris di Dunkirk. Penonton diajak dalam kegentingan setiap keputusan yang akan dibuat oleh Winston. Dan penonton dibawa lebih dekat pada seorang Winston Churcill.
.
Film ini cukup sukses dengan mendapatkan banyak nominasi dan penghargaan. Dalam ajang Piala Oscar 2017, Darkest Hour (2017) masuk dalam nominasi Film Terbaik, lalu aktor Gary Oldman terpilih menjadi aktor terbaik. Mungkin ada yang bingung mana Gary Oldman? Yup! Berkat kehandalan Make Up dan Hairstyling, Gary Oldman berubah total! Dan ini juga yang membuat film ini menyabet Best Achievement in Makeup and Hairstyling di Piala Oscar 2017 lalu.
.
Outstanding performance seorang Gary Oldman! Best Makeup and Hairstyling! Haahah. Bisa dibilang film biopic yang membuat tahu sisi lain dari seorang sosok besar, Winston ChurcillJika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.

REVIEW FILM Decision to Leave (2022)


Decision to Leave (2022)

Original title: Heojil kyolshim

 

Director: Park Chan-wook

Writers: Park Chan-wookSeo-kyeong Jeong

IMDb: 7.4 / 10

TOMATOMETER: 90%

 

Seorang detektif yang sedang menyelidiki sebuah kasus kematian seseorang. Peristiwa itu menuntunnya pada seorang wanita, yaitu istri seseorang tersebut.

 

Intens, dalam, tempo pelan yang khas untuk membunuh praduga penonton. Interaksi dua tokoh utama ini intens dalam tempo yang lambat seperti nonton film ala Wong Kar-wai.

Scene yang indah, intens, plot twist, meremukkan hati, Menu wajib untuk romance bumbu misteri/thriller.

 

Instagram: @usai_nonton

FB Page: @usainonton

Blog: katabersua.blogspot.com

 

#usainonton #DecisiontoLeave2022 #film #crime #thriller #misteri #drama #action #criminal #reviewindonesia #TangWeiPark #Hae-ilGo #Kyung-Pyo


Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.

REVIEW FILM The Gray Man (2022)


The Gray Man (2022)

 

IMDb: 6.5 / 10

TOMATOMETER:  46%

AUDIENCE SCORE: 90%

Director : Anthony & Joe Russo

 

Seorang agen yang diburu karena asset yang ia bawa. Melewati banyak peristiwa mendebarkan.

 

Cast dan director yang mewah. Tetapi, sayang. Storyline yang klise membuat film ini tidak cukup segar. Film ini membuat film aksi yang asik ditonton sambil makan popcorn. Dalam durasi yang bisa dibilang panjang, tetap menunggu adegan yang fresh untuk sebuah film aksi yang bejibun jumlahnya.

Director mengemas film ini dengan actor karismatik dan lokasi yang sama-sama mewah.

 

Kalau film aksi Ryan Gosling, emm…Favorit masih Drive.


Instagram: @usai_nonton
FB Page: @usainonton
Blog: katabersua.blogspot.com


#usainonton #TheGrayMan2022 #film #drama #action #criminal #reviewindonesia #RyanGosling



Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.

REVIEW FILM Top Gun: Maverick (2022)


Director: Joseph Kosinski

Writers: Jim Cash (based on characters created by) Jack Epps Jr. (based on characters created by) Peter Craig (story by)

IMDb: 8.5
Rotten Tomatoes:
Tomatometer 96%
Audience score 99%

Menghadapkan Mav dengan anak sahabatnya dalam pelatihan tim khusus Top Gun pada suatu misi.
Tidak ada komentar khusus karena versi yang utuh, dramatik, penuh aksi, dan dramanya tidak lewat begitu saja.
Menjadi menu wajib di genre action, khususnya tema perang dan pesawat.
Dan, menu wajib juga kalau mau lihat Tom Cruise di film-film aksinya yang bejibun.

Mulailah lihat Top Gun pertama sampai yang versi Maverick ini. Makin mantap!

Instagram: @usai_nonton
FB Page: @usainonton
Blog: katabersua.blogspot.com

#usainonton #TopGunMaverick2022 #film #drama #action #war #reviewindonesia #Tom Cruise


Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.

REVIEW FILM Belle | Ryû to sobakasu no hime (2021)

Belle (2021) | PG | 2h 1m

Original title: Ryû to sobakasu no hime

Dir: Mamoru Hosoda

 

Imdb: 7.3

2 wins & 22 nominasi

Rotten Tomatoes:

Tomatometer 95%

Audience score 95%

 

Film yang berkisah tentang Suzu, seorang pelajar dengan masa lalu yang traumatik terhadap pengalaman bersama ibunya. Pengalaman buruk yang ia lalui semasa kecil sangat membekas dan berpengaruh terhadap kehidupan setelahnya. Ia melalui masa sulit itu sendiri dan berjarak dengan ayahnya sendiri. Masa-masa remaja yang sedang dilaluinya juga menambah bumbu ‘sulit’ dihadapi bagi Suzu.

 

Suatu ketika ia diundang oleh teman sekelasnya, Hiro, untuk mencoba gabung di dunia virtual “U”. Di dunia virtual itu Suzu menemukan dirinya yang dulu dan mengalami perjalanan-perjalanan yang seru di “U” hingga di kehidupan nyatanya.

 

Berangkat dari nol, dengan tanpa mengetahui director film ini sebelumnya sebenarnya sangat terasa sekali gaya dari Mamoru Hosoda: Melibatkan teknologi masa depan versinya yang erat dampaknya terhadap dunia nyata. Menonton Belle, seperti nostalgia melihat Summer Wars. Sama-sama serunya. Belle menyajikan bumbu drama berlagu yang menyentuh. Para pengisi suara juga tak kalah lho.

 

Belle juga mengangkat isu tentang teknologi virtual; kenyataan; kesendirian; ; life crisis; teenager; keterasingan. Lagunya mantap, digarap bukan hanya untuk menjadi soundtrack atau latar saja, melainkan menjadi pesan inti dari isu yang coba diangkat.

 

Film ini berhasil menyentil hati yang paling dalam jika kau tonton sendirian dengan menggunakan audio speaker/earphone yang mumpuni. Lagunya akan sayang jika didengarkan ala kadarnya.

 

Menyentuh, indah, pedih, relevan.

 

Usai nonton mamoru hosoda belle Ryû to sobakasu no hime 2021 japan movie Kaho Nakamura Ryo Narita Shota Sometani Tina Tamashiro


Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.

REVIEW FILM L.A. Confidential (1997)




L.A. Confidential (R) │ 1997 │138 menit

Director: Curtis Hanson
Writers: Curtis Hanson & Brian Hegeland (screenplay), James Ellroy (novel)

IMDb:
Crime; Drama; Mystery – 8.3/10
2 Oscars
85 Penghargaan & 82 Nominasi lainnya.
Top Rated Movies #106
Rotten Tomatoes:
99% (Tomatometer) – 94% (Audience Score)

Latar Film:
Film ini berlatar Los Angeles di tahun 1950 ketika korupsi tumbuh merajalela di sana. Film yang menceritakan perjalanan tiga polisi yang memiliki perbedaan karakter untuk mencari kebenaran atas sebuah kasus pembunuhan yang ternyata menuntun mereka ke dalam kebenaran yang lebih luas lagi.

Perjalanan mencari kebenaran yang mendobrak semua klise plot ala-ala Hollwood ’90 an. Cerita yang dikemas anti-mainstream. Dan penuntunan petunjuk satu ke petunjuk lain diwarnai dengan penuh intrik dari karakter-karakter utama. Film ini memang film ala-ala Hollwood, namun film ini dikemas dalam ide dan disuguhkan bagus oleh plot-plot yang mengandung banyak twist. Film ini memberikan sedikit saja kesempatan untuk penonton menduga-duga kemana perjalanan berlanjut dan dikahiri dengan kenyataan yang berbeda. Tak heran, film ini mendapat Best Writing, Screenplay Based on Material Previously Produced or Published di Piala Oscar 1998.

Membicarakan tiga karakter polisi, ya pastinya si Kevin mencuri perhatian lebih bahkan dibandingkan aktor utama Opsir Bud White (Russel Crowe) dan Letnan Detektif Ed Exley (Guy Pearce). Sepertinya Kevin Spacey di tahun-tahun 90’an sudah mapan dengan karakter yang penuh teka-teki seperti di film Se7en, The Usual Suspect, maka penonton tidak kaget dengan pembawaan Kevin Spacey yang seperti itu. Hahah.

Film yang cerdas dan kisah misteri yang renyah. Satu dari beberapa film Hollywood yang rilis di tahun 90’an yang patut ditonton.

Instagram: @usai_nonton
FB Page: @usainonton
Blog: katabersua.blogspot.com
usainonton LA Confidential 1997 film drama crime mystery reviewindonesia Curtis Hanson KevinSpacey


Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.

REVIEW FILM The Girl with Dragon Tattoo (2011)


The Girl with Dragon Tattoo (R) │ 2011 │158 menit


Director: David Fincher

Writers: Steven Zaillian (screenplay), Stieg Larsson (novel)


IMDb:

Crime; Drama; Mystery – 7.8/10

1 Oscar

27 Penghargaan & 90 Nominasi lainnya.

Rotten Tomatoes:

86% (Tomatometer) – 86% (Audience Score)


Latar Film:

Mikael Blomkvist (Daniel Craig), seorang jurnalis, mendapat permintaan untuk mencari seorang perempuan yang hilang secara misterius bertahun-tahun silam. Ia pun meminta seorang partner untuk menyelesaikan itu, lalu munculah Lisbeth Salander (Rooney Mara). 

Film ini memang ala-ala agen rahasia, meskipun Mikael seorang jurnalis ya. Petualangan dan keseruan akan sangat bisa terprediksi. Apa yang membuat special? Yep, David Fincher tidak akan membiarkan cerita mengalir begitu saja, ya storyline khas David Fincher lah. Belum lagi film ini memenangkan Piala Oscar – Best Achievement in Film Editing. Oh, jadi ingat Se7en.


Daniel Craig dan —terutama— Rooney Mara mencuri perhatian atas peran yang dimainkan. Dia begitu total menjadi seorang Lisbeth. Oh Rooney Mara. Eits. Ya tahu sendiri lah ya arah pembicaraannya ke mana. Hihihi.


Film yang menyajikan genre detektif dengan bumbu yang berbeda. But, its not totally like Hollywood movie, why? Lets find out more until the end of the movie.


Instagram: @usai_nonton | FB Page: @usainonton | Blog: katabersua.blogspot.com

usainonton The Girl with Dragon Tattoo film drama crime mystery review indonesia David Fincher Daniel Craig Rooney Mara


Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.

REVIEW FILM Lars and The Real Girl (2007)


Lars and The Real Girl (PG-13) 2007 106 menit


Director: Craig Gillespie

Writers: Nancy Oliver


IMDb:

Comedy; Drama; Romance – 7.3/10

1 Nominasi Oscar

7 Penghargaan & 32 Nominasi lainnya.

Rotten Tomatoes:

82% (Tomatometer) – 84% (Audience Score)

 

Latar Film:

Film ini mengisahkan Lars (Ryan Gosling) yang mengidap delusional yang memiliki hubungan tidak biasa, yaitu dengan sex doll yang ia beli dari internet. Lars menjalani kisah cintanya dengan sex doll, yang bernama Bianca.


Film ini akan membuat penonton geleng-geleng kepala. Pertama, jika Ryan Gosling sudah kau kenal sebagai sosok yang cool, ah itu tidak akan kau temukan di film ini. Kedua, ide cerita yang mengangkat kehidupan seorang yang mengidap delusional dan memiliki hubungan dengan sex doll. Ketiga, Ryan Gosling “menghidupkan” karakter sex doll Bianca. Ke-empat, pastinya penonton dibuat bingung karena, ”Mengapa film ini bisa membuat seakan-akan Bianca benar-benar hidup?”. Kemasan itulah yang membuat film ini harus ditonton.

.

Banyak hal yang membuat film ini segar dan berbeda dengan film lain. Aktor, dialog, ya meskipun pace dari film ini cukup lambat, dijamin itu akan membuat penonton memiliki waktu untuk berpikir “What the hell is going on?” yep, that’s it.

.

Come on, tontonlah Ryan Gosling versi ini. Dia memerankan dengan baik sosok Lars yang mengidap delusional dan cinta pada sex doll. Film ini menghadirkan pemeran-pemeran bagus, good script, dan pastinya sutradara yang bagus pula! Akankah Lars bercinta dengan Bianca? Rahasia!

.

Instagram: @usai_nonton

FB Page: @usainonton

#usainonton #LarsandTheRealGirl2007 #film #comedy #drama #romance #reviewindonesia #RyanGosling #CraigGillespie #NancyOliver

REVIEW FILM The Way Way Back (2013)


The Way Way Back (PG-13) │ 2013 │103 menit

 

Director: Nat Faxon, Jim Rash

Writers: Nat Faxon, Jim Rash

 

IMDb:

Comedy; Drama – 7.4/10

5 Penghargaan & 30 Nominasi lainnya.

Rotten Tomatoes:

85% (Tomatometer) – 84% (Audience Score)

 

Latar Film:

Seorang remaja laki-laki, Duncan (Liam James) dan Ibunya berlibur bersama pacar Ibunya dan anak pacar ibunya (😯). Baginya, masa-masa liburan musim panas itu menjadi masa-masa sulit karena harus memaksakan diri menerima sifat si pacar ibunya. Di masa-masa pelarian dari rumah inapnya, Duncan bertemu teman barunya, Owen (Sam Rockwell), yang mengubah cara pandang ketika menghadapi masa-masa sulit itu.

 Film bertemakan keluarga ini memberikan sebuah realitas dengan sudut pandang yang harus dihadapi seorang remaja selepas orang tuanya bercerai. Film ini benar-benar ingin mengajak penonton jatuh ke dalam sudut pandang Duncan. Meskipun sudah banyak film bertemakan sama, tak membuat film ini menjadi film bertema keluarga yang biasa-biasa saja. Film ini tidak memberikan konsep ideal sebuah film, malah kebalikannya. Storyline film ini disusun sedemikian rupa dekat atau bisa dibilang sama dengan realita.

 Penerimaan-penerimaan keadaan dan aksi-reaksi setiap adegan menjadi natural dengan tokoh-tokoh yang diperankan oleh sederet aktor dan aktris mumpuni seperti, Steve Carell, Toni Collette, Allison Janney, dan beberapa lainnya. Script juga terasa “dekat” dengan kita. Sam Rockwell juga dengan baik memerankan Owen yang hangat untuk seorang Duncan yang membutuhkan sosok ayah di masa sulit itu.

 Film ini dirasa cukup berhasil menyajikan drama keluarga sekaligus pesan yang implisit untuk para penonton dan mungkin menyasar para orang tua. Awas baper ya 😫

 Sumber gambar: moviepostershop.com

Instagram: @usai_nonton

FB Page: @usainonton

Blog: katabersua.blogspot.com

#usainonton #TheWayWayBack2013 #film #comedy #drama #reviewindonesia #SamRockwell #NatFaxon #JimRash #SteveCarell #LiamJames

Jika blog ini menjadi salah satu referensi Anda, jangan lupa menyertakan blog ini dalam daftar rujukan Anda untuk menghargai karya orang lain dan pastinya menghindari plagiarisme. Terima kasih.


CARA GRADING ATAU KATROL NILAI DENGAN SPREADSHEET ATAU EXEL

  Di atas adalah preview dokumen spreadsheet untuk grading atau katrol nilai dengan objektif. singkat saja, pasti yang cari sedang bingung k...